- Mengetahui cara kerja Proximity, Touch, & PIR sensor
- Memahami cara kerja Proximity, Touch, & PIR sensor
- Mempu mensimulasikan rangkaian pada proteus
2. Alat dan Bahan [kembali]
Alat :
a. DC Voltmeter
VOLTMETER DC adalah alat ukur yang berfungsi untuk mengetahui beda potensial tegangan DC antara 2 titik pada suatu beban listrik atau rangkaian elektronika.
b. Potensiometer
Potensiometer
adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi
tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan, potensiometer
berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat.
·
Bahan
a. Baterai
Baterai
merupakan alat yang mengubah energi kimia yang tersimpan menjadi energi listrik.
Pada percobaa ini, baterai berfungsi sebagai sumber daya.
b. Proximity sensor
Sensor Proximity adalah
sensor yang berfungsi sebagai deteksi benda yang berdasarkan jarak benda
tersebut yang sudah disensing atau diataur jaraknya yang mengikuti sepesifikasi
dari sensor proximity tersebut.
c. Touch sensor
Sensor
Sentuh adalah sensor elektronik yang dapat mendeteksi sentuhan. Sensor Sentuh
ini pada dasarnya beroperasi sebagai sakelar apabila disentuh, seperti sakelar
pada lampu, layar sentuh ponsel dan lain sebagainya. Sensor Sentuh ini dikenal
juga sebagai Sensor Taktil (Tactile Sensor).
d. PIR sensor
Sensor PIR
(Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya
pancaran sinar infra merah. Sensor PIR bersifat pasif, artinya sensor ini tidak
memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah
dari luar.
e. Resistor
Resistor
adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi
aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika.
f.
Transistor
Transistor
adalah alat semikonduktor yang dapat digunakan sebagai penguat sinyal, pemutus
atau penyambunng sinyal (switching). Transistor memiliki tiga kaki elektroda,
yaitu basis, kolektor, dan emitor.Pada rangkaian kali ini digunakan transistor
2SC1162 bertipe NPN. Transistor ini diumpamakan sebagai saklar, yaitu ketika
kaki basis diberi arus, maka arus pada kolektor akan mengalir ke emiter yang
disebut dengan kondisi ON. Sedangkan ketika kaki basis tidak diberi arus, maka
tidak ada arus mengalir dari kolektor ke emitor yang disebut dengan kondisi
OFF. Namun, jika arus yang diberikan pada kaki basis melebihi arus pada kaki
kolektor atau arus pada kaki kolektor adalah nol (karena tegangan kaki
kolektor sekitar 0,2 - 0,3 V), maka transistor akan mengalami cutoff (saklar
tertutup).
g. Relay
Relay adalah
Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen
Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni
Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay
menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga
dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik
yang bertegangan lebih tinggi.
h. Logic state
Sebagai
pemberi kondisi,jika diberi logika1 maka sensor aktif sedangkan logika 0 sensor
tidak aktif.
i.
Motor
Motor
Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah
energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC
ini juga dapat disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor
memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct
Current) untuk dapat menggerakannya.
j.
Lampu
Lampu Pijar
atau disebut juga Incandescent Lamp adalah jenis lampu listrik yang
menghasilkan cahaya dengan cara memanaskan Kawat Filamen di dalam bola kaca
yang diisi dengan gas tertentu seperti nitrogen, argon, kripton
atau hidrogen. Tegangan listriknya berkisar dari 1,5V hingga 300V. Lampu Pijar
yang dapat bekerja pada Arus DC maupun Arus AC ini banyak digunakan di Lampu
Penerang Jalan, Lampu Rumah dan Kantor, Lampu Mobil, Lampu Flash dan juga Lampu
Dekorasi.
k. Op-amp
Operational
Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu dari
bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik.
l.
Ground
Berfungsi
sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi atau tanah saat terjadi
kebocoran isolasi atau percikan api pada konsleting, sebagai proteksi perlatan
elektronik sehingga dapat mencegah kerusakan saat terjadi kebocoran tegangan,
dan sebagai penetralisir noise (cacat) yang disebabkan oleh daya maupun
kualitas komponen tidak standar.
m. Generator DC
Generator DC
merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah energi mekanis
menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah.
n. Dioda
Dioda mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya.
3. Dasar Teori [kembali]
Touch sensor
Sensor sentuh kapasitif memanfaatkan sifat konduktif alami pada
tubuh manusia untuk mendeteksi perubahan layar sentuhnya. Pada saat jari
menyentuh sensor, akan terjadi perubahaan medan listrik pada layar sentuh
tersebut dan kemudian di respon oleh processor untuk membaca pergerakan jari
tangan tersebut.
Dari datasheet kita lihat performance dari IC ini bisa di gunakan
untuk tegangan kerja VCC baik 3.3 volt ataupun 5volt DC dan memiliki prinsip
capacitance. Dan kelebihan lain kita bisa setting ouput pin active high atau
active low pada kondisi awal pada pin AHLB.
Proximity sensor
Proximity Sensor atau Sensor Jarak adalah sensor elektronik yang
dapat mendeteksi keberadaan benda-benda di sekitarnya tanpa kontak fisik. Dapat
juga dikatakan bahwa proximity sensor adalah perangkat yang dapat mengubah
informasi tentang pergerakan atau keberadaan suatu objek dalam sinyal listrik.
PIR sensor
Sensor PIR merupakan sensor yang dapat mendeteksi pergerakan, dalam hal ini sensor PIR banyak digunakan untuk mengetahui apakah ada pergerakan manusia dalam daerah yang mampu dijangkau oleh sensor PIR. Sensor ini memiliki ukuran yang kecil, murah, hanya membutuhkan daya yang kecil, dan mudah untuk digunakan. Oleh sebab itu, sensor ini banyak digunakan pada skala rumah maupun bisnis. Sensor PIR ini sendiri merupakan kependekan dari “Passive InfraRed” sensor.
Pada grafik tersebut ; (a) Arah yang berbeda mengasilkan tegangan
yang bermuatan berbeda ; (b) Semakin dekat jarak objek terhadap sensor PIR,
maka semakin besar tegangan output yang dihasilkan ; (c) Semakin cepat objek
bergerak, maka semakin cepat terdeteksi oleh sensor PIR karena infrared yang
ditimbulkan dengan lebih cepat oleh objek semakin mudah dideteksi oleh PIR,
namun semakin sedikit juga waktu yang dibutuhkan karena sudah diluar jangkauan
sensor PIR.
4. Prosedur Percobaan [kembali]
Cara kerja:
Sensor PIR diletakkan di depan pintu kamar mandi, saat sensor mendeteksi ada orang atau berlogika 1, maka sensor akan mengeluarkan output sebesar 5V lalu menuju ke reisitor R19 dan menuju transistor yang menyebabkan transistor aktif, disini menggunakan transistor fixed-bias. Selanjutnya, power supply akan mengeluarkan arus menuju resistor R2 lalu menuju relay lalu ke kaki kolektor terus ke kaki emitor dan ke ground. Relay aktif dan switch relay berpindah ke kiri lalu mengalirkan arus ke baterai, dan baterai mengeluarkan arus untuk menghidupkan motor agar pintu terbuka dan juga menghidupkan lampu kamar mandi.
Saat touch sensor berlogika 1 maka akan mengalirkan tegangan sebesar 5V menuju non inverting amplifier kemudian menuju resistor dan lanjut ke transistor sehingga transistor aktif. Transistor menggunakan rangakain fixed bias. Power supply mengaliri arus ke resistor kemudia ke relay kemudian ke kaki kolektor terus ke kaki emitor dan ground. Sehingga switch berpindah ke kiri kemudian mengaliri arus ke baterai lalu motor hidup yang berfungsi sebagai keran air.
Proximity sensor diletakkan di kotak sabun cair. Saat proximity mendeteksi jarak tangan maka sensor akan aktif dan menghasilkan output yang mengalir ke induktor menuju ke kapasitor dan dialirkan ke resistor R7 menuju kaki base transistor dan transistor aktif. Selanjutnya, power supply mengalirkan arus ke resistor R6 kemudia menuju relay lalu menuju kaki kolektor dan ke kaki emitor lalu ke ground. Karena relay aktif dan switch berpindah ke kiri maka motor aktif dan sabun akan keluar.
5. Video [kembali]
0 Comments